Prinsip Kerja pH Meter
pH meter adalah
sebuah perangkat untuk pengukuran pH. pH meter yang tak lain hanya voltmeter
yang tepat terhubung ke pH elektroda berupa elektroda ion selektif. Tegangan
yang dihasilkan oleh elektroda pH adalah proporsional ke logarithm dari
aktifitas H+. pH meter voltameter layar akan diskalakan sehingga
yang ditampilkan adalah hanya pengukuran hasil pH
Defenisi
pH Meter
pH meter adalah seperangkat
alat elektronik yang terdiri dari elektroda kaca ( katoda dan anoda ) yang
apabila elektroda dicelupkan kedalam suatu larutan maka akan timbul beda
potensial akibat dari ikatan hydrogen dalam larutan tersebut.
Sejarah
pengukuran pH suatu larutan dengan menggunakan pH meter system elektrik dimulai
pada tahun 1906 ketika Max Cremer dalam sebuah penelitiannya menemukan adanya
interaksi dari aktivitas ion hydrogen yang dihubungkan dengan suatu sel
akan menghasilkan tegangan listrik. Dia menggunakan gelembung kaca yang tipis
yang diisi dengan suatu larutan dan dimasukan kedalam larutan yang lain
dan ternyata menghasilkan tegangan listrik. Gagasan ini kemudian dikembangkan
oleh Firtz Haber dan Zygmunt Klemsiewcz yang menemukan bahwa tegangan yang
dihasilkan oleh gelembung kaca tersebut merupakan suatu fungsi logaritmis. Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah
didasarkan pada potensial elektro kimia yang terjadi antara larutan yang
terdapat didalam elektroda gelas (membrane gelas) yang telah diketahui dengan
larutan yang terdapat diluar elektroda gelas yang tidak diketahui. Hal ini
dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca akan berinteraksi dengan ion
hydrogen yang ukurannya relative kecil dan aktif, elektroda gelas tersebut akan
mengukur potensial elektrokimia dari ion hydrogen atau diistilahkan dengan
potential of hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik dibutuhkan suatu
elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak mengukur arus tetapi
hanya mengukur tegangan.
pH
pH
adalah potensi ion hidrogen untuk bermuatan dalam suatu senyawa. pH sangat
berhubungan erat dengan tingkat keasaman dan kebasaan dari suatu larutan. Dalam
larutan air, konsentrasi dari ion hidronium berkisar dari 10 M sampai 10-15
M. Interval ini sebaiknya diperkecil dengan menggunakan skala logaritma
keasaman, yang disebut pH.
Contoh:
reaksi antara suatu asam
lemah (HA) dengan basa kuat (NaOH),mol awal HA + NaOH A- + H2O HA > NaOH NaOH bereaksi,
maka spesi yang terdapat campuran asam lemah dengan garamnya maka terbentuk
sistem buffer. HA = NaOH HA dan NaOH habis bereaksi menghasilkan garam dalam
hal ini Anion A-, yang terhidrolisis A- + H2O
HA + OH- HA < NaOH
HA habis bereaksi, pH ditentukan oleh kelebihan NaOH dalam larutan.
Menurut
Sorensen, pH merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+
dalam suatu larutan, dan dirumuskan sebagai:
pH= - log[H+]
Dengan
analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH- dalam
larutan dapat digunakan rumus harga pOH.
pOH= - log[OH-]
Dalam
kesetimbangan air terdapat tetapan kesetimbangan
Kw=
[H+][OH-]
Dengan
menggunakan konsep –log = p, maka diperoleh PKW = pH + pOH, karena pada suhu 25oC
harga Kw= 1014, maka dapat disimpulkan bahwa:
pH + pOH
= 14
Pada konsentrasi yang sama,
semakin kuat suatu asam semakin besar konsentrasi ion H+ dalam
larutan dan itu berarti semakin kecil harga pH-nya. Jadi semakin
kuat suatu asam semakin kecil harga pH-nya.Sebliknya semakin kuat suatu basa
semakin kuat besar konsentrasi ion OH- dalam larutan.Semakin besar
konsentrasi ion OH- berarti semakin kecil ion H+ dalam
larutan.
Indikator
Indikator adalah suatu zat yang ditambahkan
pada sample saat titrasi dilakukan untuk mengetahui apakah titrasi itu ekivalen
atau belum,ini ditandai dengan perubahan warna dalam larutan sampel,karena pada
waktu titik ekivalen tercapai maka indicator akan bereaksi dengan veniter
sehingga akan memperlihatkan perubahan warna dan pada saat itulah titrasi
dihentikan.
Oswaid menyatakan indicator zat-zat warna yang
bersifat sebagai asam lemah atau basa lemah yang warna molekulnya sebelum
bersosiadisasi berbeda atau berlainan dengan warna ionnya sesudah
berdisosiasi.Perubahan warna ion pada indicator tergantung pada di dalam
larutan mana berada.Apakah dalam larutan asam atau larutan basa.Dalam titrasi
aside dan alkalimetri (titrasi asam-basa) indicator dibagi dua,yaitu :
1.Indikator Asam : Berubah warnanya pada daerah
basa.
2. Indikator Basa : berubah warnanya pada
daerah asam.
Batas pH atau trayek pH dimana sutu indicator
akan mulai memperlihatkan perubahan warna yang jelas dan itulah yang disebut
trayek pH indicator.Di dalam nilai trayek pH ini
warna yang diperlihatkan adalah warna diantara dalam asam dengan warna dalam
basa.Contoh : lakmus merah pada asam,lakmus biru pada basa.
Kami men Jual PH Meter
BalasHapusJenis PH Meter yang kami jual ada berbagai macam: model Pen, Bench, Tanah, All in One.
Untuk informasi lengkap, spesifikasi, foto dan video demo pemakaian bisa cek langsung di website kami
WWW.DIGILIFEWEB.COM
SMS/ Telp 0811 99 8585
Email: order@digilifeweb.com